Kondisi tersebut membuat para pelaku UMKM saat ini terkesan “melek” digital sehingga dinilai kreatif dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan UMKM nya seperti mendesain produk, pemasaran digital dan sebagainya.
Dia melanjutkan, dengan menggunakan teknologi digital, para pelaku UMKM kalangan anak muda dapat dengan mudah melebarkan usahanya yang membuat menurunnya angka pengangguran di Indonesia.
“Dengan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM yang menembus angka 97% atau 117 juta pekerja, salah satu tertinggi di dunia. Peran PMII menggerakkan UMKM akan sama saja dengan turut mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran,” jelas Erma.
Dengan adanya pengaruh PMII di kalangan mahasiswa, Erma yakin para mahasiswa tersebut dapat mengembangkan UMKM nya sehingga roda perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah pun dapat berputar dengan maksimal.(*)