IPOL.ID – Praktisi Intelejen, Fauka Noor Farid menilai penolakan pemotongan anggaran yang saat ini terjadi diduga ada yang menunggangi. Bahkan, aparat intelejen negara sudah bergerak dan disebut telah memiliki gambaran siapa orang yang tengah bermain.
Menurut Fauka, dirinya menilai penolakan pemotongan anggaran yang terjadi, sudah pasti ada yang bermain. Karena dalam dunia intelejen orang yang “tersengat” itu akan banyak dimanfaatkan, dan muncul banyak kepentingan-kepentingan.
“Itu yang kini sedang dalam penyelidikan. Bahkan, aparat intelijen tengah melakukan pemeriksaaan mendalam dan sudah menggambar siapa yang bermain,” tegas Fauka pada awak media di Jakarta, pada Senin (10/2/2025).
Dikatakan mantan anggota Tim Mawar Kopassus itu bahwa pemotongan anggaran yang dilakukan Presiden RI, Prabowo Subianto untuk kepentingan rakyat Indonesia. Karena utang negara sudah membengkak ke Negara China atau Tiongkok dan nilainya cukup besar sehingga harus segera dibayarkan.
“Pemerintah harus membayar utang yang sudah jatuh tempo ke China dan didalam perjanjian kesepakatan kalau tidak terbayar banyak sekali aset-aset negara yang menjadi jaminan untuk pembayaran utang tersebut,” kata Fauka.