ZsuZsa Anna Ferency dari Dong Hwa University yang juga penulis buku Partners in Peace Why Europe and Taiwan Matter to Each Other, membenarkan hal itu. “Seperti yang dikatakan Emilia sebelumnya, Eropa itu jauh. Jadi bagi kami, ketika kami duduk di Eropa, Taiwan itu jauh. Indonesia itu jauh. Tetapi kami sangat terhubung,” tegasnya.
Menurutnya, jika sesuatu terjadi di Eropa sebagai konflik, itu memengaruhi pembangunan global. Dengan cara yang sama, jika sesuatu yang serius terjadi di kawasan Asia-Pasifik, dalam hal keamanan, rantai pasokan global akan terpengaruh di Eropa. “Hal yang menjadi perhatian disini adalah seberapa besar kepedulian terhadap Taiwan, juga dengan Tiongkok, serta hubungan EU dengan kedua negara ini,” ujarnya.
Jika sesuatu terjadi di Kawasan Indo pasifik tersebut, maka harus dilakukan tindakan untuk menghindari segala bentuk kerusakan. “Taiwan adalah ekonomi terbesar ke-16, dan Selat Taiwan merupakan jalur pelayaran utama, yakni 88% dari Selat Taiwan serta menjadi jalur perairan internasional. Maka, setiap kapal dapat melewatinya, dan di sinilah ketegangan terjad,” paparnyai.