IPOL.ID – Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, dengan tegas menolak rencana Presiden AS, Donald Trump, yang berencana mengusir warga Palestina dan mengubah Gaza menjadi “Riviera Timur Tengah”.
Dalam sebuah rapat umum pada Sabtu, 15 Februari 2025, Sánchez menyatakan, tidak ada operasi real estat yang dapat menutupi aib dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang telah terjadi di Gaza dalam beberapa tahun terakhir. Ia menegaskan bahwa Spanyol tidak akan mengizinkan rencana tersebut terlaksana.
Sánchez juga menekankan pentingnya solusi dua negara, di mana warga Palestina dan Israel dapat hidup dalam damai, harmoni, dan keamanan. Selain itu, ia mengkritik komentar Wakil Presiden AS, JD Vance, yang meminta para pemimpin Eropa untuk lebih toleran terhadap partai-partai sayap kanan. Sánchez menyebut kelompok sayap kanan internasional sebagai “kuda Troya” yang berusaha menghancurkan Eropa dari dalam.
Rencana Trump untuk mengambil alih Gaza dan memindahkan seluruh penduduknya ke negara-negara tetangga guna membuka jalan bagi pembangunan real estat mewah telah menuai kecaman internasional. Negara-negara seperti Mesir dan Yordania menolak proposal tersebut, sementara komunitas internasional menganggapnya sebagai bentuk pembersihan etnis.