Nah, dulu satu-satunya track pacuan kuda bertaraf internasional ada di Pulo Mas. Waktu itu dikonversi untuk kebutuhan Asian Games tahun 2016.
“Saat ini di Pulo Mas sendiri masih dalam tahap negosiasi, tapi direktur utama PT Pulo Mas Jaya ada di sini, bagi saya itu adalah sinyal sangat kuat. Itu yang pertama”.
Kedua, mengenai new lifestyle. SARGA bekerja sama dengan PORDASI terkait pacuan kuda atau olahraga berkuda, adalah satu-satunya olahraga dengan penontonnya yang paling ramai. Penontonnya bisa dari pengunjung Plaza Indonesia level atas hingga pedagang tukang baso level paling bawah.
“Semua menikmati acara yang sama. Tidak ada olahraga selain pacuan kuda di Indonesia yang bisa melakukan ini. Menjadikan pacuan kuda jadi olahraga bintang,” jelasnya.
Bagaimana improve, riuh suasana, profesionalisame, kuda, pelatih, dan jokinya menarik perhatian penonton. Dia membandingkan, gelaran MotoGP tiketnya sudah pasti mahal. Formula E sama, tiket masuk Dufan-Ancol saja banyak yang tidak punya uang.
“Basketball, ya cuma segelintir saja kelas-kelasnya, mungkin milenial atau Gen Z. Tapi pacuan kuda yang datang, bisa satu keluarga, Bapak-Ibu, Emak-emak, anak, kakek, hingga nenek, semua bisa nikmatin,” ungkap dia.