“Orang tahunya Liga 1, sepak bola, orang tahunya Proliga, Volleyball. Orang tahunya adalah Basketball, IBL. Saya rasa dengan kehadiran Sarga pacuan kuda akan sejajar dengan olahraga lainnya,” ujarnya.
Aryo mengungkapkan, satu hal lagi yang Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, teman-teman media tidak tahu bahwa semua jokinya, kudanya, dan juga semua pelatihnya, groomingnya, adalah putra-putri terbaik Indonesia.
“Tidak perlu naturalisasi, yang kita naturalisasi cukup kudanya, kuda-kuda terbaik (luar negeri) kita kawinkan dengan kuda-kuda terbaik di Indonesia. Maaf, Mas Erick nanti kita ajak ngomong ngopi bareng di samping,” ucapnya.
Sementara itu, Pegiat Kuda, Nabila Syakieb menambahkan, jadi perlu diketahui jika olahraga pacuan kuda ini dapat dinikmati oleh semua kalangan. Bahkan penontonnya pun sejauh ini ramai di Indonesia. Dahulu nonton pacuan kuda orang kepanasan, keringatan.
“Tapi waktu saya nonton pacuan kuda di Lapangan Pacu Kuda Sultan Agung, Bantul, DIY, menonton pacuan kuda itu tidak lagi kepanasan, nontonnya sejuk dan nyaman bahkan seru,” tutup Nabila. (Joesvicar Iqbal/msb)