Lebih lanjut, Inarno memaparkan bahwa Provinsi Sumatera Barat memiliki potensi besar dalam pertumbuhan investor dan pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pembiayaan.
Menurutnya, pertumbuhan investor mengalami peningkatan yang luar biasa. Hingga 13 Februari 2025, jumlah investor mencapai 15,3 juta atau tumbuh 3,2 persen jika dibandingkan akhir tahun 2024.
Berdasarkan kelompok usia, jumlah investor paling banyak berusia di bawah 30 tahun dengan komposisi 54,83 persen. Di Sumatera Barat sendiri, jumlah investor Pasar Modal telah mencapai 195.749, berkontribusi sebesar 14,64 persen dari total investor di Pulau Sumatera. Sumatera Barat menempati peringkat ketiga dengan jumlah investor terbanyak di pulau Sumatera..
Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Andalas Hefrizal Handra menyampaikan apresiasi kepada OJK atas pelaksanaan kegiatan edukasi yang dilaksanakan dan mengharapkan mahasiswa sedari dini memahami dan mengoptimalisasi Pasar Modal Indonesia.
“Pasar Modal merupakan elemen penting dalam perekonomian Indonesia yang menjadi potensi ekonomi besar. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia dapat memanfaatkan pasar modal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, baik untuk Perusahaan yang membutuhkan pembiayaan maupun bagi individu yang ingin berinvestasi. Jadi kalau para mahasiswa ingin berinvestasi, choice pilihannya itu banyak sekali ya, nah salah satunya adalah pasar modal,” kata Hefrizal.