Kegiatan yang berlangsung pada 19-21 Februari 2025 ini merupakan bagian dari upaya OJK dalam memperkuat pemahaman masyarakat serta mendorong pemanfaatan Pasar Modal Indonesia sebagai alternatif pembiayaan bagi perusahaan dan UMKM.
Program ini juga mendukung tematik Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) tahun 2025, yaitu “Akselerasi Pemanfaatan Produk dan Layanan Pasar Modal”, dengan fokus pada pendanaan melalui Layanan Urun Dana (SCF) dan Initial Public Offering (IPO).
Berdasarkan data OJK yang diperoleh melalui Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2024, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen. Oleh karena itu, SEPMT 2025 menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman/kesadaran serta melibatkan masyarakat agar menggunakan produk jasa keuangan, termasuk investasi yang legal dan berkelanjutan.
SEPMT 2025 di Sumatera Barat dilaksanakan selama tiga hari (19-21 Februari 2025) dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
- Training of Trainers Pasar Modal Syariah bagi akademisi dan tenaga pengajar;
- Sosialisasi Pasar Modal sebagai Alternatif Pendanaan Perusahaan untuk mendorong pemanfaatan pasar modal bagi UKM dan perusahaan daerah;
- Sosialisasi Produk dan Akses Keuangan Pasar Modal bersama pemerintah daerah;
- Kuliah Umum Universitas Andalas bertema “Enhancing Gen Z’s Knowledge of Capital Market” untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap investasi pasar modal; dan
- Sosialisasi berbagai Peraturan OJK (POJK) terkait Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Obligasi Daerah.
Melalui SEPMT 2025, OJK menargetkan peningkatan jumlah investor dan calon emiten potensial dari Sumatera Barat, serta mendorong pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pendanaan bagi pembangunan daerah dan sektor usaha lokal.