“Minimnya peluang kerja, gaji yang tidak sebanding dengan biaya hidup, serta ketidakpastian ekonomi mendorong munculnya keinginan untuk mencari kehidupan lebih stabil di luar negeri,” kata Apriyanto.
Munculnya #KaburAjaDulu terjadi pada saat ketidakpastian politik dan ekonomi yang meningkat. Presiden Prabowo Subianto, yang dilantik pada bulan Oktober, telah memulai pemotongan anggaran, termasuk pengurangan dana untuk pendidikan dan pelatihan vokasi.
Analis mengatakan bahwa langkah-langkah seperti ini bisa semakin membatasi prospek kerja bagi para pekerja muda.
“Melihat struktur anggaran yang dipublikasikan pemerintah, pemotongan tidak untuk pelayanan publik seperti kesehatan dan pendidikan. Maka, pemerintah mau buat apa?” kata Almas Sjafrina, seorang peneliti di Indonesia Corruption Watch (ICW), sebuah lembaga pengawas swasta, dalam sebuah diskusi.
“Dengan tidak adanya jaminan anggaran untuk layanan publik, ini akan menjadi bumerang bagi pemerintah di masa mendatang, terutama dalam mewujudkan apa yang mereka cita-citakan, Indonesia Emas 2045.” tambahnya, yang merujuk pada visi nasional negara untuk menjadi negara berpendapatan tinggi dan maju pada 100 tahun kemerdekaannya di tahun 2045.