Kini setelah beberapa hari, DPP Perbasi telah melakukan pendalaman dan membuahkan kesimpulan. Yakni pemain SMP Mardi Waluyo, RCS dianggap oleh DPP Perbasi melakukan pemukulan dengan niat kesengajaan.
“Setelah komunikasi dan pendalaman, memang terbukti dan terlihat jelas dari video rekaman yang sudah terjadi bahwa ada unsur kesengajaan dan memang perlakuan yang tidak baik dari pemain yang bernama RCS,” kata Budisatrio Djiwandono, Ketua Umum DPP Perbasi, dalam jumpa pers di Indonesia Arena, Minggu (23/2).
“Saya ingin informasikan berdasarkan temuan juga, secara keseluruhan sebetulnya pertandingan dan wasit-wasit dijalankan tugas dan fungsinya cukup baik. Dalam arti setelah kejadian pemukulan atau lebih tepatnya penyikutan, pemain bernama RCS itu langsung dikeluarkan atau di-eject dari pertandingan. Mungkin itu tidak terlihat di rekaman tapi itu terjadi,” tambahnya menerangkan.
Tapi, kata Budisatrio, tindakan yang dilakukan oleh pelaku sudah tidak bisa ditolerir. DPP Perbasi berpendapat seharusnya insiden seperti itu tidak terjadi dalam kejuaraan bola basket.