Dikatakanya lagi, Trump juga mengatakan, tidak ada yang bisa kembali Gaza, karena kota tersebut merupakan lokasi yang mesti dihancurkan karena Gaza dianggap tidak aman untuk dihuni karena bangunan-bangunan rusak.
Trump juga menegaskan bakal menjadikan Gaza sebagai kawasan maju, dengan konsep menjadi tempat tinggal masyarakat dari seluruh dunia bisa menetap di sana.
“Trump menyebutnya sebagai ‘Riviera Timur Tengah’. Sementara, 2,4 juta penduduk Gaza akan direlokasi ke Mesir dan Yordania. Ia juga mengancam akan menghentikan bantuan ke Kairo dan Amman jika mereka menolak,” papar Hidayat.
Tentunya pernyataan arogan Trump telah mengundang reaksi keras. Negara-negara Arab, bahkan yang dikenal sebagai ‘teman dekat’ AS menolak usulan tersebut. Bukan hanya Mesir dan Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), hingga Qatar bersatu dalam penolakan. Selain itu, Turki, Spanyol, Irlandia, Brasil, Polandia, Slovenia, Skotlandia, Belgia, dan Inggris, juga menolak.
“Sebagian negara-negara yang disebut di atas merupakan sekutu AS,” kata Hidayat.