“Belum diketahui apakah butiran jelly memenuhi seluruh desa atau hanya terjadi di satu lokasi di dusun tersebut, mengingat peristiwa langka ini terjadi malam hari,” ucapnya.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Gorontalo, Roni Ridwan Bandani, dalam keterangan resminya mengatakan ada tiga faktor penyebab terjadi fenomena tersebut.
1. Faktor proses biologis
Hujan jelly seringkali disebabkan oleh hewan laut kecil seperti ubur-ubur atau plankton yang terangkat ke atmosfer oleh badai atau angin kencang. Partikel gelatin dari organisme-organisme ini bisa jatuh bersama dengan hujan.
2. Fenomena Meteorologi
Angin yang sangat kuat bisa mengangkat bahan-bahan dari permukaan laut atau kolam, yang kemudian terbawa ke atmosfer dan turun kembali sebagai hujan ketika kondisi memungkinkan.
3. Pencemaran atau Limbah
Beberapa kasus hujan jelly bisa juga terkait dengan limbah industri atau pencemaran air, yang menghasilkan bahan-bahan gelatin atau mirip jelly, meskipun hal ini sangat jarang dan lebih mengarah ke fenomena yang merusak lingkungan.