Dari 1.000 peserta itu, di antaranya, ada para penyandang disabilitas yang akan mengikuti pelatihan Barista. Kemudian ada warga dari Kelurahan Klender dan Cipinang Besar Utara (CBU) yang diduga sering terlibat tawuran.
Seleksi dilakukan untuk memastikan bahwa mereka benar-benar akan mengikuti pelatihan kerja.
“Antusias warga untuk mengikuti pelatihan kerja di PPKD Jakarta Timur sangat tinggi. Terbukti hari ini mereka tetap membludak walau bulan puasa,” kata Teguh.
Khusus untuk warga Klender dan CBU yang sering tawuran, pihaknya mewajibkan peserta untuk melampirkan surat keterangan dari orangtua dan surat pernyataan yang diketahui kelurahan setempat.
“Ini untuk memastikan bahwa mereka benar-benar akan mengikuti pelatihan”.
Kemudian bagi disabilitas, lanjut Teguh, pihaknya menyiapkan satu kelas khusus untuk pelatihan Barista. Seluruhnya adalah program pelatihan reguler. Selain pelatihan reguler, pihaknya juga saat ini sudah mulai melakukan seleksi tahap kedua untuk pelatihan melalui mobile training unit.