Rencananya ada 80 peserta yang akan dilatih untuk mengikuti pelatihan di delapan MTU.
Sementara, Juru bahasa isyarat seleksi, Frans Susanto menambahkan, peserta seleksi dari disabilitas juga sangat tertarik mengikuti pelatihan. Rata-rata mereka belum pernah bekerja dan kalaupun ada, hanya bisa dihitung dengan jari jumlahnya.
“Khusus untuk disabilitas seleksi pertanyaan seputar data pribadi calon peserta. Kemudian soal perolehan informasi pelatihan kerja darimana dan sebagainya,” ujar Frans.
Sementara itu, salah satu peserta disabilitas, Intan, 23, mengaku sangat tertarik mengikuti pelatihan barista karena ingin bekerja di cafe atau restoran di hotel berbintang. Dia mengaku baru ikut seleksi pelatihan kerja di PPKD Jakarta Timur karena mendapat informasi dari media sosial.
“Saya mau coba mendaftar kerja di kafe atau di hotel berbintang. Makanya ikut pelatihan kerja di PPKD Jakarta Timur,” tukas Intan.
Dia berharap bisa diterima dan nantinya mendapatkan sertifikat dari PPKD maupun BNSP yang bisa dijadikan modal melamar kerja.