Setelah berkonsultasi dengan pihak Puskesmas 1 Baturetno, diputuskan bahwa proses pelepasan bibir botol dari alat vital remaja itu harus dilakukan dengan pembiusan demi mencegah rasa sakit berlebihan dan risiko cedera lebih lanjut.
“Karena ada indikasi anak ini memiliki sedikit gangguan mental, maka kami memutuskan untuk membawanya ke puskesmas agar bisa diberikan tindakan medis yang lebih aman,” ungkapnya.
Setelah prosedur medis dilakukan, penanganan pelepasan berlangsung lancar dan anak tersebut kini dalam kondisi baik. (Vinolla)