IPOL.ID – Kepemilikan Partai Golkar diungkapkan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia merupakan punya rakyat.
Saham terbesar atas partai berlambang Beringin itu pun mayoritas dimiliki rakyat yang sudah memilih Partai Golkar di pemilu 2024 lalu.
Fenomena itu, kata dia berbeda dengan partai-partai lain yang diakuinya memiliki pemilik sahamnya.
“Kalau partai yang lain mungkin ada pemilik sahamnya, mungkin. Tapi kalau Golkar, pemilik sahamnya adalah negara dan seluruh rakyat Indonesia yang mencintai Golkar,” kata Bahlil, Sabtu (15/3/2025).
Disamping itu, Menteri ESDM di kabinet Merah Putih ini mengatakan Partai Golkar milik negara karena didirikan oleh para pendiri bangsa Indonesia. “Dan Golkar ini salah satu partai tertua, pemiliknya adalah negara karena didirikan oleh pendiri negara,” ungkap Bahlil.
Bahlil menambahkan bahwa Partai Golkar sekarang sudah berubah dan bertransformasi. Ia mengeklaim bahwa petinggi di partainya kini tidak didominasi oleh elite yang tinggal di Kawasan Menteng, Jakarta. Malahan, banyak petinggi partai berasal dari daerah.
“Hari ini, Golkar pemimpin-pemimpin elitnya tidak lagi semuanya yang bertempat tinggal di Menteng, Jakarta, karena rata-rata orang daerah,” ungkap Bahlil.
Bahlil yang berasal dari daerah Papua pun mengatakan Partai Golkar terbuka bagi semua orang. Dia pun memberikan contoh kadernya, Wihaji, yang baru masuk Golkar sudah bisa menjabat Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Pak Wihaji masuk DPP Golkar langsung jadi menteri, jadi artinya tidak ada lagi antrean panjang. Ini sesuai dengan amal perbuatan saja, sesuai dengan amal perbuatan,” tandasnya.(sofian)