Menko PMK Pratikno ikut merespons laporan Suharyanto tersebut. Pratikno meminta agar operasi modifikasi cuaca juga dilaksanakan oleh pemerintah daerah, bukan hanya BNPB. Hal itu untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga 11 Maret mendatang.
“Saya ingin menegaskan bahwa memang ini kalau bisa operasi modifikasi cuaca ini bukan hanya dari BNPB, tetapi juga dari pemprov. Jadi apakah memungkinkan Pemprov menyediakan, juga pendanaan untuk operasi modifikasi cuaca ini dalam waktu singkat ini. Karena Kepala BMKG tadi sudah menyampaikan ada potensi untuk terus berlanjut minimal seminggu ke depan,” katanya.
Ia berharap operasi modifikasi cuaca dapat dilakukan untuk mengurangi beban tingginya muka air di daerah hulu sungai Ciliwung agar tidak mengalir ke daerah lainnya.
“Jadi kita mengurangi beban di hulu, terutama di hulu sungai Ciliwung agar tidak terus-menerus ada aliran air yang mengarah ke bawah. Jadi kalau ini bisa dikurangi,” katanya.
Diketahui, sejumlah wilayah di Jabodetabek terdampak banjir sejak Senin (3/3). Selain itu Pratikno juga meminta agar BNPB hingga Basarnas memfokuskan upaya penyelamatan warga.(sofian)