Lebih lanjut, Edi menekankan bahwa Askab Kukar harus bisa memanfaatkan stadion ini sebagai sumber pendapatan, bukan hanya bergantung pada anggaran daerah.
“Saya ingin Askab Kukar punya sumber pendapatan sendiri, tidak hanya mengandalkan APBD,” tambahnya.
Selain itu, Pemkab Kukar tetap menjalankan program pembangunan stadion mini di berbagai desa dan kecamatan. Langkah ini sejalan dengan kebijakan nasional yang mengharuskan setiap desa memiliki lapangan sepak bola untuk mendukung pengembangan atlet muda.
“Kita ingin ada sinergi antara kebijakan nasional dan daerah. Sarana dan prasarana ini harus terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tutupnya. (Adv)