Lulusan doktoral dari National Yunlin University of Science and Technology, Taiwan tersebut menyarankan agar investor menyesuaikan keputusan jual atau tahan saham dengan tujuan keuangan masing-masing. Jika investasi bersifat jangka panjang, mempertahankan saham bisa menjadi pilihan lebih baik. Namun, bagi yang membutuhkan dana dalam waktu dekat, menjual dengan risiko kerugian perlu dipertimbangkan. “Keputusan terbaik bergantung pada kondisi pasar dan strategi keuangan investor,” tutur Saiful.
Dalam beberapa bulan ke depan, prospek pemulihan IHSG masih bergantung pada respons investor asing terhadap kondisi ekonomi global dan kebijakan pemerintah. Saiful menilai, kepastian dalam kebijakan fiskal dan regulasi pasar menjadi faktor utama dalam menarik kembali modal yang keluar. “Jika kondisi fiskal dan regulasi pasar dapat memberikan kepastian, arus modal asing bisa kembali, dan IHSG berangsur pulih,” tutupnya optimistis. (ahmad)