IPOL.ID – DPR terus memantau indikator ekonomi dan non-ekonomi, seperti indeks demokrasi dan indeks persepsi korupsi, yang mempengaruhi kepercayaan pasar pasca anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menekankan, meskipun fundamental ekonomi nasional saat ini dinilai lebih kuat, kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko tetap menjadi prioritas.
“Kami berkomitmen memastikan kedua indeks ini mengalami perbaikan selama periode pemerintahan saat ini. Satu hal yang pasti, anjloknya IHSG baru-baru ini masih dalam kendali mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah dan DPR RI. Pelaku pasar dan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap prospek ekonomi Indonesia di 2025,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/3)
Menurutnya, masih banyak kebijakan yang layak menjadi perhatian pasar. Sebut saja, misalnya pendirian Bullion Bank, hilirisasi dan industrialisasi, program tiga juta rumah, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Namun demikian, Adies mengakui, bahwa program serta kebijakan yang secara teknokratis sangat baik tersebut belum mampu dikonversi menjadi sentimen positif yang optimal di pasar.