Pemilihan SLB Negeri 7 Jakarta sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Cahaya menjelaskan bahwa sekolah ini sebelumnya telah menjalankan program serupa dan memiliki kesiapan untuk mengelola bantuan secara efektif.
“Kami bekerja sama dengan komite orangtua murid yang langsung terlibat dalam proses penyusunan menu, proses memasak, hingga penyajian makanan. Karena mereka lebih memahami kebutuhan anak-anak, termasuk alergi dan batasan makanan tertentu,” terang putri dari Reda Manthovani, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) ini.
Cahaya memastikan bahwa program yang dilaksanakan kali ini bakal terus berlanjut setelah Lebaran, bahkan dalam bentuk bantuan lebih luas, sembari menunggu kebijakan pemerintah mengenai program makan bergizi gratis untuk SLB.
Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah SLB Negeri 7 Jakarta, Elda Rifni mengungkapkan rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh Yayasan Inklusi Pelita Bangsa.
“Acaranya luar biasa, dan kami sangat bangga serta bersyukur. Ini adalah rezeki bagi siswa-siswa kami yang kami terima dengan senang hati. Itu bukan hanya sekadar bantuan, tapi juga bentuk dukungan moral yang sangat berarti bagi anak-anak di SLB Negeri 7 ini,” ujar Elda.