“Pencemaran ini menyulitkan penyediaan air bersih karena membutuhkan teknologi pengolahan yang lebih canggih dan berbiaya tinggi,” kata Sigit.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan, pihaknya berupaya meningkatkan kapasitas tampungan air melalui konservasi dan revitalisasi sumber air seperti danau, situ, dan air tanah.
“Kami juga meningkatkan efisiensi penggunaan air untuk pertanian dengan metode padi hemat air yang dapat mengurangi pemakaian air hingga 30 persen serta meningkatkan produktivitas hingga dua ton per hektare,” ujarnya.
Ia juga menyoroti ketimpangan distribusi air di berbagai wilayah, terutama di Jawa dan Bali. Salah satu solusi yang didorong adalah pemerataan distribusi penduduk ke luar Jawa.
“Kami juga mendukung pengembangan peternakan di luar Jawa dan Bali untuk mengurangi beban kebutuhan air,” tambahnya.
Dalam hal penyediaan air minum, Diana menyebut cakupan akses air minum yang aman baru mencapai 43 persen, sementara yang memenuhi standar hanya 40,2 persen. “Kami berupaya meningkatkan sistem penyediaan air minum yang terintegrasi dengan sanitasi,” katanya.