Selain sebagai aksi sosial, kegiatan tersebut juga menjadi simbol kehadiran BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat pekerja.
“Ini adalah bagian dari literasi dan edukasi khususnya kepada pekerja informal. Harapannya mereka semakin sadar dan mencari informasi lebih lanjut mengenai BPJS Ketenagakerjaan serta manfaat besar yang bisa mereka dapatkan,” jelas Andry.
Lebih lanjut, Andry menekankan pentingnya pekerja informal menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan kelompok Bukan Penerima Upah (BPU). Program ini dirancang khusus bagi pekerja sektor informal dengan iuran yang sangat terjangkau.
“Kami dengan berkolaborasi dengan mitra-mitra kami di kecamatan dan kelurahan terus mengupayakan perluasan cakupan kepesertaan kelompok BPU,” ujar Andry.
Menurut Andry, iuran kepesertaan BPU ini sangat terjangkau oleh kalangan pekerja informal. “Dengan iuran hanya Rp36.800 per bulan, peserta dapat memperoleh manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), serta Jaminan Hari Tua (JHT),” ujar Andry.