“Itu tidak benar-benar membuat saya senang ketika saya menontonnya,” katanya.
“Saya berharap yang terbaik untuk para pemain dan tentu saja mereka mengejar impian mereka dan jika berhasil, akan luar biasa, tetapi ya Tuhan.”
Bahkan dia juga menyatakan lebih memilih bermain Rummikup (permainan kartu) dengan putrinya daripada menonton pertandingan itu
“Jika Anda menonton sore ini, Anda berharap anak saya bertanya apakah saya ingin bermain Rummikup. Tentu saja, itu bukan level tinggi,” ucapnya.
Kwakman juga mengkritisi jalannya pertandingan Indonesia vs Bahrain. Permainan Indonesia, kata dia, tidak menarik karena tempo lambat. Terlebih para pemain banyak mengalami kram.
“Mereka mengalami kram dan jatuh di lapangan. Tidak ada kecepatan sama sekali, tetapi tentu itu sulit,” katanya.
Menyinggung perluasan Piala Dunia menjadi 48 tim, Kwakman kembali menyampaikan keraguannya.
“Dengan perluasan Piala Dunia menjadi 48 negara, Anda juga mendapatkan negara-negara seperti Indonesia. Sekali lagi, saya benar-benar berharap itu terjadi kepada mereka,” kata Kwakman.