Kementerian Ketenagakerjaan berjanji mereka yang kehilangan pekerjaan akan mendapatkan pembayaran jaminan hari tua dan jaminan kehilangan pekerjaan.
Kejatuhan Sritex menarik perhatian nasional. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sempat mengupayakan penyelamatan karena pentingnya perusahaan ini bagi industri tekstil dalam negeri.
Pada akhir 2024, pemerintah menugaskan empat kementerian—termasuk Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan—untuk mencari opsi penyelamatan. Namun, upaya itu gagal menghentikan kebangkrutan dan gelombang PHK.
Kini, pemerintah berfokus pada upaya merekrut kembali eks pekerja Sritex. Sejumlah pejabat mengklaim ada investor baru yang tertarik menyewa peralatan Sritex guna melanjutkan produksi. Namun, belum ada kejelasan berapa banyak pekerja yang akan kembali dipekerjakan.
Apakah ini tanda kemunduran industri tekstil Indonesia?
Sritex bukan satu-satunya perusahaan tekstil yang tumbang. Antara 2019 hingga pertengahan 2024, setidaknya 36 perusahaan tekstil Indonesia gulung tikar, termasuk PT Pismatex yang berdiri sejak 1972. Hanya dalam enam bulan pertama 2024, 10 perusahaan tekstil mem-PHK hampir 14 ribu pekerja.