Menyikapi bencana hidrometeorologi, seperti banjir yang terjadi di Bekasi, Menko PMK Pratikno menekankan penanggulangan bencana perlu dilakukan pada sisi hulu, tengah dan hilir.
“Hulu harus dijaga, misalnya daerah resapan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pada bagian tengah juga perlu penguatan, misalnya memperhatikan kebutuhan infrastruktur maupun kondisi sungai. Selanjutnya pada bagian hilir, ini terkait tata ruang seperti kawasan pemukiman seharusnya menjadi tempat ‘parkir’ aliran sungai.
Pratikno menggarisbawahi, pembangunan yang tidak mengedepankan paradigma pencegahan dan mitigasi bencana justru akan menyebabkan bencana.
Menko PMK mengatakan, mereka yang berada di hulu akan menikmati hasil pembangunan, tetapi mereka yang di hilir akan terkena dampaknya.
Dalam pembukaan Rakornas PB 2025, Menko PMK Pratikno meminta semua pihak untuk menurunkan frekuensi kejadian dan meminimalkan dampak atau kerugian akibat bencana. Langkah penting untuk merespons hal tersebut harus dengan upaya bersama pemerintah, masyarakat dan semua pihak.