“Kami memiliki optimisme yang tinggi terhadap peningkatan ekspor industri perhiasan di tahun 2025, dengan harapan kondisi perekonomian global dapat semakin membaik,” tutur Reni.
Dirjen IKMA menjelaskan, industri perhiasan saat ini mengalami transformasi seiring dengan perubahan gaya hidup, teknologi, dan tren pasar global. “Perhiasan tidak hanya sekadar aksesori tetapi juga mencerminkan warisan budaya, keberlanjutan, dan modernitas,” ujarnya.
Adapun tren yang sedang berkembang dalam industri perhiasan, di antaranya adalah penggunaan desain minimalis dan sentuhan teknologi seperti 3D printing, yang memungkinkan produsen menciptakan perhiasan dengan tampilan mewah namun bobot lebih ringan. Teknologi ini juga mendorong personalisasi produk sesuai selera dan kebutuhan konsumen, terutama generasi muda.
“Perhiasan tidak lagi hanya digunakan dalam acara perayaan tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Oleh sebab itu, desain perhiasan terus berkembang, mengikuti permintaan pasar yang mengarah pada desain yang lebih minimalis, fungsional, dan elegan,” lanjut Reni.