“Ada aspek integrasi aliran sungai hulu ke hilir karena melintasi kawasan perkotaan di Jadebotabek,” tambahnya.
Penertiban alias pembongkaran bangunan yang melanggar tata ruang juga menjadi bagian penting dari upaya ini. Banyak bangunan yang berdiri di daerah resapan air atau bantaran sungai, sehingga memperparah dampak banjir.
“Sudah banyak bangunan yang melanggar tata ruang yang kami bongkar. Kami akan update segera data mengenai penertiban tata ruang, sebagai upaya dalam menjadikan kawasan Puncak Bogor dan sekitarnya sebagai daerah tangkapan air,” kata Risidanto.
Banjir yang melanda Jabodetabek tahun ini menjadi pengingat bahwa penataan ruang yang komprehensif dan terintegrasi sangat penting untuk mencegah bencana serupa pada masa depan. Pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat bekerja sama secara efektif untuk mewujudkan Jabodetabekpunjur yang lebih aman dan berkelanjutan. (tim)