MABIMS punya patokan awal hijriah adalah hilal punya tinggi minimal 3 derajat, elongasi atau jarak sudut Matahari-Bulan 6,4 derajat.
Jika mengacu kategori MABIMS, kemungkinan besar 1 Syawal tahun ini jatuh pada 31 Maret, karena ketinggian hilal dan elongasi pada tanggal 29 Maret tidak memenuhi syarat.
Senada, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin juga memprediksi 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada 31 Maret 2025.
Thomas menyebut posisi Bulan di Indonesia masih berada di bawah ufuk pada waktu maghrib tanggal 29 Maret.
“Keputusannya Idulfitri 1446 H: seragam 31 Maret 2025,” ujar Thomas Selasa (18/3).
Sementara itu, mengacu Kalender Hijriah Indonesia yang dirilis Kementerian Agama RI Tahun 2025, Idul Fitri 1 Syawal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Tanggal ini juga tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, yaitu Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024. SKB tersebut mengatur tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.