Menurut Andi Hasyim, para tahanan berhasil kabur dari pintu masuk Lapas karena tingkat rasio pengamanan Lapas kurang, saat kejadian hanya dijaga enam petugas, sedangkan isi tahanan di dalam mencapai 362 orang warga binaan.
“Tingkat pengamanan antara petugas kemanan dengan tahanan Lapas tidak berbanding, jika ada warga binaan mobilisasi di suatu tempat, pasti jebol pengamanan,” tuturnya.
Saat disinggung apakah karena kelalaian petugas Lapas, Andi Hasyim mengaku tidak ada kelalaian pihak Lapas karena pintu semua dalam keadaan terkunci.
“Pintu pertama, kedua dan ketiga semua dikunci, karena mobilisasi massa begitu banyak pintu ketiga dan kedua jebol, sehingga para tahanan ada yang melarikan diri melalui atap Lapas,” ucapnya.
Menurut Andi, tahanan yang melarikan diri berjumlah 52 orang, satu orang menyerahkan diri dan tujuh di antaranya sudah diamankan di Polres Aceh Tenggara. Andi mengatakan jumlah tahanan yang berhasil kabur 44 orang, para tahanan yang kabur tersebut didominasi kasus narkoba.