Dalam operasi kemanusiaan ini, Yonif 202/Tajimalela turut mengerahkan sejumlah perlengkapan pendukung seperti perahu karet (LCR), ambulans, serta perlengkapan lainnya guna mempercepat proses evakuasi dan menolong korban banjir.
Mayor Dhavid memperkirakan, hingga saat ini, sekitar 5.000 Kepala Keluarga atau lebih dari 16.000 warga terdampak banjir di lokasi-lokasi tersebut.
“Air datang saat hujan sudah reda, bukan ketika hujan berlangsung. Situasi ini membuat warga tidak sempat bersiap, sehingga evakuasi harus segera dilakukan,” jelasnya.
Yonif 202/Tajimalela juga memastikan akan terus bersiaga bersama instansi terkait, membantu pemerintah daerah dalam penanganan bencana hingga kondisi benar-benar aman dan warga dapat kembali ke rumahnya masing-masing. (Yudha Krastawan)