IPOL.ID – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio dilaporkan telah memerintahkan para diplomat yang bertugas di luar negeri untuk menyisir akun media sosial para pemohon visa, terutama mereka yang dicurigai mengkritik As dan Israel.
Menurut laporan The New York Times yang mengutip dua pejabat pemerintah AS, perintah itu disampaikan melalui kawat diplomatik setebal 1.700 kata yang dikirimkan pada 25 Maret lalu.
Dalam kawat tersebut, Rubio menginstruksikan para petugas konsuler untuk merujuk pemohon visa pelajar dan pertukaran pelajar tertentu ke “unit pencegahan penipuan” guna menjalani “pemeriksaan media sosial secara wajib”.
Mengutip The New Arab pada Senin (7/4), laporan awal mengenai kawat ini pertama kali diungkap oleh The Handbasket dan kemudian dibagikan kepada The New York Times.
Di dalamnya tertulis arahan luas tentang parameter yang harus dipertimbangkan oleh para diplomat saat menentukan apakah visa akan diberikan atau ditolak.
Rubio, dalam wawancaranya dengan CBS yang dikutip dalam kawat tersebut, menyatakan bahwa AS tidak menginginkan individu yang “akan melakukan kejahatan dan melemahkan keamanan nasional atau keselamatan publik” berada di negaranya.