Untuk memperbaiki situasi ini, Bank Dunia merekomendasikan agar Indonesia mempercepat reformasi struktural, termasuk memperdalam sektor keuangan, serta memperbaiki iklim investasi, perdagangan, dan bisnis.
Bank Dunia juga menyoroti tekanan tambahan terhadap nilai tukar rupiah, yang melemah 2,3 persen hingga Maret 2025. Kondisi ini dipicu oleh keluarnya modal asing di tengah ketidakpastian kebijakan global dan domestik.
Selain itu, tingginya permintaan dolar AS untuk pembayaran utang luar negeri dan pengiriman dividen turut menekan rupiah lebih jauh. (far)