“Saya kira kalau kami merasa bahwa, apa salahnya juga? Menurut kami, mantan-mantan presiden itu sudah sewajarnya untuk kita mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara kita,” ujarnya di komplek Istana Kepresidenan, Senin (21/4).
Prasetyo berharap turut melihat kebaikan Soeharto dalam memimpin Indonesia dan tak hanya melihat hal-hal yang buruk. Ia beralasan setiap presiden memiliki keburukan dan kebaikan.
“Mulai dari Bung Karno dengan segala dinamika dan permasalahan yang dihadapi masing-masing, kemudian Pak Harto, Pak Habibie, dan seterusnya, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, Pak Jokowi, semua punya jasa,” ujarnya.
Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) yang terdiri dari koalisi sipil hingga keluarga korban pelanggaran HAM berharap Kemensos tak mengusulkan Soeharto jadi pahlawan nasional.
Koalisi juga menyebut Kemensos belum membalas surat terbuka penolakan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto yang dilayangkan.
“Untuk saat ini belum ada surat balasan resmi dari Dirjen Pemberdayaan Sosial khususnya mengenai surat yang kami ajukan baik melalui e-mail maupun tertulis,” ujar Jane Rosalina selaku perwakilan dari koalisi saat dihubungi Senin (21/4).