Periode jumlah kejadian karhutla paling banyak adalah pada tahun 2023 dilaporkan ada sebanyak 176 kejadian.
Kendati demikian, bencana karhutla sejak tiga tahun terakhir mengalami penurunan cukup signifikan mulai dari 2023 sebanyak 176 kejadian di tahun 2024 menjadi hanya 10 kejadian dan di 2024 ada 11 kejadian.
Dari angka tersebut, wilayah Provinsi Riau paling tinggi mengalami kejadian kahutla yaitu Kabupaten Kampar 39 kali diikuti Indragiri Hilir 28 kejadian, Indragiri Hulu 26 kali, Kepulauan Meranti 15 kali kejadian dan terakhir Bengkalis sebanyak 13 kejadian.
Menyikapi adanya penurunan kejadian karhutla di Provinsi Riau, Kepala BNPB tetap meminta pemerintah daerah setempat bersama segenap jajaran forkopimda untuk tidak lengah.
Sebab, menurut prakiraan cuaca dasarian pertama dan kedua bulan Mei diproyeksikan akan mengalami penurunan curah hujan signifikan di wilayah Provinsi Riau. Artinya, kekeringan dapat segera melanda dan potensi karhutla menjadi meningkat.
“Jangan sampai lengah atau terlena. Kalau kita lihat datanya memang ini menurun drastis. Tapi ingat, musim kemarau di depan mata. Saya minta kita tetap selalu waspada,” ungkap Suharyanto.