“Kami memastikan keamanan, kehalalan, dan kebermanfaatan produk. Sinergi riset dan inovasi halal di bidang farmasi akan menekankan aspek etika, kemaslahatan, dan keberlanjutan,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua Pembina Yayasan Salman Peduli Berkarya, Heikal mengatakan, Program Peduli Thalasemia ini merupakan hasil sinergi antara Istiqlal Halal Center (IHC) yang dikomandani Nur Khayin Muhdlor, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) diwakilkan Adang Fisrmansyah, dan Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) melalui perwakilannya Oktariono Hendratama.
Kegiatan juga dihadiri tokoh masyarakat dan perwakilan lembaga atau organisasi, seperti organisasi miliknya yaitu Gerakan Indonesia Mandiri dan lembaga milik Nofalia Heikal, Yayasan Salman Peduli Berkarya.
“Begitu pula hadir perwakilan Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI),” kata Heikal.
Lebih lanjut, Heikal mengungkapkan, dalam acara tersebut ditandai peluncuran simbolis Program Skrining dan Edukasi Thalasemia, yang menyasar 3.000 peserta pada tahap awal.