“Melalui inisiatif ini, negara-negara di Global South diharapkan dapat memperoleh kembali suara mereka di ranah digital, memastikan bahwa AI menjadi alat untuk mempromosikan kesetaraan alih-alih sarana dominasi Barat.”
Lee Chean Chung dari Malaysia menyoroti soal transparansi dan etika algoritma. Ia menyerukan bahwa kebijakan AI harus menjunjung tinggi privasi data dan akuntabilitas.
Semenara Thida Tin dari Myanmar berfokus pada keseimbangan teknologi dan nilai-nilai sosial. Ia mengingatkan pentingnya perlindungan kelompok rentan dan dampak lingkungan.
Forum yang dihadiri lebih dari 260 peserta dari 160 lembaga ini sepakat bahwa masa depan AI di kawasan harus diarahkan untuk mendukung kemanusiaan, pembangunan inklusif, dan kolaborasi lintas batas.