Semangat kolaborasi dalam mewujudkan keberlanjutan tidak hanya tercermin dari partisipasi karyawan dan masyarakat, tetapi juga kehadiran berbagai komunitas lokal yang selama ini konsisten menjalankan misi keberlanjutan di bidangnya masing-masing. Recyclo, atau yang dikenal juga sebagai komunitas Precious Plastic Medan, turut berpartisipasi pada acara ini dengan mengusung pesan kuat tentang kesadaran terhadap pengelolaan sampah plastik. Recyclo menunjukkan bagaimana sampah plastik dapat didaur ulang menjadi produk yang bernilai ekonomis. Dari ranah seni, kolaborasi menarik juga ditunjukkan oleh seniman mural lokal Onggo bersama komunitas Project Azkaban. Melalui sesi live painting, para seniman lokal ini menyampaikan pesan keberlanjutan lewat karya visual yang dibuat langsung di lokasi acara.
Selain itu, komunitas Indonesia Membaca juga mengambil bagian dalam menyuarakan pentingnya literasi sebagai fondasi dalam melakukan perubahan sosial dan lingkungan. Mengusung visi Indonesia Berliterasi 2030, komunitas ini aktif menggelar sesi diskusi dan bedah buku yang mengajak masyarakat untuk berperan dalam berbagai isu termasuk keberlanjutan. Melalui penampilan musikalisasi puisi, Komunitas Indonesia Membaca memberikan pesan tentang pentingnya kesadaran lingkungan dengan cara yang unik. Selanjutnya, Layar Obrol Film, komunitas film asal Medan menghadirkan sesi film screening untuk Film Dokumenter Nuragha Bhumi dan Bontar Hatabosi. Kedua film dokumenter ini menjadi ruang refleksi sekaligus memberikan pesan dan ajakan untuk turut peduli dan bertindak nyata bagi keberlanjutan lingkungan.