Terowongan Silaturahim sepanjang 28,3 meter ini diresmikan Presiden Prabowo pada Desember 2024 sebagai simbol persaudaraan antarumat beragama. Jemaat yang menggunakan Terowongan Silaturahim ini adalah mereka yang memarkirkan kendaraannya di area Masjid Istiqlal. Dengan demikian, tidak akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Untuk titik-titik parkir, kata Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie, pengurus Gereja Katedral bekerja sama dengan sejumlah pihak. Selain dengan Masjid Istiqlal, juga pihak PT Pos, Lapangan Banteng, Santa Ursula, hingga TNI. “Kami harapkan ini juga menambah kenyamanan bagi umat,” kata dia.
Diketahui, terowongan ini disebut Terowongan Silaturahim karena dirancang untuk memfasilitasi pengunjung dari kedua tempat ibadah, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, sehingga dapat saling terhubung dengan mudah. Nama Terowongan Silaturahim mencerminkan tujuan utamanya untuk mempererat hubungan antarumat beragama melalui akses yang lebih langsung dan praktis.
Terowongan ini juga bertujuan untuk menciptakan interaksi yang lebih dekat antara kedua tempat ibadah yang bersejarah, memperlihatkan bahwa meskipun berbeda dalam keyakinan, keduanya dapat saling terhubung dalam semangat persatuan.(*)