Karena itu, kekhawatiran terkait keamanan siber lebih tinggi di kawasan Asia Pasifik dibandingkan dengan rata-rata global.
Risiko keamanan siber yang melekat dalam Upaya menghubungkan sistem teknologi operasional (OT) dapat secara signifikan merusak manfaat transformasi digital. Dengan semakin banyaknya organisasi beralih ke lingkungan digital yang sepenuhnya terhubung, masalah keamanan siber muncul sebagai faktor yang paling sering dikutip yang berdampak negatif pada penerapan teknologi digital dalam pengaturan OT, yang memengaruhi 39,3% responden.
Ketika membahas masalah keamanan siber tertentu yang menghambat adopsi teknologi digital oleh perusahaan, responden global menyoroti beberapa masalah kritis: 46,6% menunjuk pada langkah-langkah keamanan yang tidak memadai dalam infrastruktur mereka yang ada, sementara persentase yang sama mengutip bahwa faktor anggaran atau personel yang tidak memadai untuk menangani keamanan siber teknologi operasional (OT) juga menjadi masalah lainnya. Selain itu, 42,7% mengakui tantangan kepatuhan kebijakan dan 41,7% menekankan kompleksitas integrasi IT/OT.