“Lebaran Idul Fitri kali ini merupakan momentum berharga bagi kami masyarakat Indonesia di Tunisia karena jauhnya kami dari kampung halaman. Momen ini tentu membuat kami merasa hidup Kembali. Kami menafsirkan ini lebih dalam, jadi ketika ada teman-teman yang sedang ada masalah diharapkan di Idulfitri ini dapat kembali bersama lagi,” tuturnya.
Sebagai mahasiswa perantauan, tentu momen mudik merupakan momen yang diharapkan bagi semua orang yang mengalaminya. Begitu pula para mahasiswa dan WNI di Tunisia.
Namun sayangnya, bagi Mahasiswa dan WNI di Tunisia biasanya tidak bisa melakukan mudik saat hari raya idul fitri dikarenakan kebiasaan masyarakat yang biasanya harus kembali beraktivitas setelah waktu salat Id usai.
“Kalau untuk Mudik, karena 95% di sini mahasiswa, jadi teman-teman disini tidak mudik saat momentum lebaran. Jadi kalau mau pulang ke Indonesia itu saat musim panas. Karena biasanya di dekat-dekat mei ini ada ujian sekolah,” ungkap Naufal.
Bukan hanya itu, terdapat budaya yang sangat unik dan melekat di warga Tunisia. Naufal menyebut bahwa warga Tunisia biasanya setelah melakukan salat Id, jika mereka tidak ada pekerjaan, akan beranjak pergi ke cafe.