“Itu kan sebagai tanda gembira dan juga lebih mengakrabkan orang tua dengan sekolah, karena bisa jadi orang tua itu ada yang tidak pernah ke sekolah anaknya sama sekali, hanya ke sekolah ketika anaknya wisuda, itu pun tidak semua orang tua juga datang dengan berbagai alasan,” paparnya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mendapat sorotan setelah berdebat dengan seorang lulusan SMAN 1 Cikarang Utara terkait larangan wisuda.
Dalam kesempatan itu, Dedi tetap bersikukuh pada keputusannya untuk melarang sekolah menggelar acara wisuda maupun perpisahan di luar sekolah.
Sebelumnya Gubernur Jabar Dedi Mulyadi pada Sabtu (26/4) berdebat dengan remaja yang baru lulus dari SMAN 1 Cikarang Utara terkait pelarangan sekolah menggelar wisuda.
“Sudah jelas TK, SD, SMP, SMA, tidak boleh ada wisuda, sudah. Kenaikan kelas, kenaikan kelas. Kelulusan, kelulusan,” ujanya.
Dedi beralasan, bagi keluarga kurang mampu, biaya wisuda lebih baik digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih penting. Ia juga mengklaim bahwa banyak orang tua yang mendukung kebijakan ini, karena dinilai meringankan beban ekonomi mereka. (far)