“Sejak dulu masjid ini memang dibuka 24 jam. Toilet dan tempat wudu kami jaga kebersihannya, ruang istirahat tersedia, bahkan ada kulkas berisi minuman dingin di sisi kanan dan kiri masjid,” ujar Ustaz Zaini, Ketua DKM Masjid Jami’ At-Taqwa, saat ditemui di kediamannya di Lamongan, melansir Minggu (6/4/2025).
Sekitar 20 petugas dikerahkan setiap hari untuk menjaga kebersihan dan keamanan masjid. Menurut Ustaz Zaini, pelayanan maksimal menjadi prioritas utama pihak pengelola. “Kami ingin semua yang singgah merasa betul-betul disambut dan dimuliakan,” tuturnya.
Selama Ramadan, masjid ini juga rutin membagikan takjil dan nasi kotak. Kegiatan pengajian tetap digelar secara berkala, menarik minat warga sekitar. Seluruh kegiatan operasional dikelola secara mandiri, salah satunya melalui infak parkir.
“Sumber utama operasional kami dari infak parkir. Meski sifatnya sukarela, hampir semua pengunjung memberi. Dari situlah kami cukup membiayai kegiatan sehari-hari,” jelasnya.
Kini, pihak masjid tengah membangun menara yang nantinya difungsikan tidak hanya untuk azan, tetapi juga sebagai ruang pertemuan dan pusat aktivitas sosial. Hal ini selaras dengan semangat menjadikan masjid sebagai pusat peradaban umat, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. (ahmad)