Senada, Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM, Ari Permana dalam forum tersebut berjanji akan mendukung penuh sinergitas Inkud KUD dan Koperasi Merah Putih, khususnya dalm hal pembiayaan. “Kami sudah siapkan anggaran Rp400 miliar untuk rencana pemerintah ini. Sebagai pilot project kami gelontorkan Rp5 miliar untuk setiap koperasi desa, dengan skema pinjaman lunak 10 tahun bunga 3 persen effektif per tahun,” kata Ari.
Nantinya, KUD bisa jadi Hub dari koperasi merah putih. Yakni masing-masing berperan sebagai distributor dan penyalur untuk berbagai komoditas kebutuhan masyarakat. “KUD bisa menjadi distribution center, misalnya sembako , pupuk, apotek, warung sehat dan lain-lain. Yang lain berperan sebagi supplier. Yang terpenting koperasi harus memiliki unit bisnis yang mengelola dana kelolaan secara profesional,” tutup Ari Permana.
Sebagai informasi tambahan, Presiden Prabowo telah mengeluarkan Inpres No 9 Tahun 2025 yang bertujuan untuk mempercepat pembentukan koperasi di tingkat desa dan kelurahan di Indonesia dengan target 80 ribu koperasi. Koperasi ini akan menjadi pusat layanan terpadu yang mengoptimalkan potensi lokal, seperti sembako murah, klinik desa, layanan simpan pinjam, dan logistik. Inpres ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan, pemerataan ekonomi, dan menjadikan desa sebagai pilar utama pembangunan nasional. (tim)