Karena itu, Pramono ingin menempatkan patung M.H Thamrin tepat di Jalan M.H Thamrin dan menjadikannya sebagai simbol Kota Jakarta. Menurutnya, upaya ini menjadi salah satu bentuk penghormatan kepada tokoh utama Betawi.
“Saya minta izin keluarga Mbak Dini dan keluarga M.H Thamrin, nanti dalam waktu dekat akan kami bangun, bukan dipindahkan. Akan kami bangun patung M.H Thamrin yang representatif. Dan saya tahu bahwa M.H Thamrin ini adalah pemikir orang Betawi,” ujarnya.
Selain itu, Pramono mengusulkan pemberian penghargaan Benyamin Sueb Award baik kepada kecamatan dan lurah yang berprestasi dan berkontribusi positif bagi lingkungan mereka.
“Ini bagian kita memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh utama Betawi,” ucap dia.
Dalam kesempatan ini, Pramono juga menyinggung soal Perda mengenai Masyarakat Adat Betawi. Ia meminta agar aturan tersebut bisa segera diselesaikan.
“Ketika saya mendapatkan laporan bahwa sampai hari ini progresnya belum seperti yang diharapkan. Saya bilang, ‘gimana ini? Wakil Gubernurnya, Betawi. Sekdanya, Betawi. Ketua DPRD-nya, Betawi. Udahlah, kalau memang ini tidak segera diselesaikan, saya akan ambil alih sendiri, dan saya akan selesaikan,” ucapnya.