Lebih lanjut, Pramono juga menyampaikan targetnya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global. Karena itu, ia menekankan perlunya perbaikan dan peningkatan kualitas kota sehingga Jakarta bisa masuk dalam daftar 50 kota besar dunia.
Selain itu, ia juga ingin menggabungkan tiga taman di sekitar gedung ASEAN yakni Taman Langsat, Ayodya, dan Leuser menjadi ruang publik yang representatif. Sehingga meskipun nantinya tidak lagi menjadi ibu kota negara, namun Jakarta masih memiliki identitas yakni sebagai ibu kota ASEAN.
“Jakarta, kalau tidak sebagai ibu kota negara Republik Indonesia, Jakarta harus punya simbol. Jakarta harus punya identitas. Identitas yang tidak bisa berubah, kecuali nanti suatu hari diubah, adalah Jakarta sebagai ibu kota ASEAN. Karena gedung ASEAN ada di Jakarta,” katanya.
Sementara itu, Ketua Majelis Kaum Betawi (MKB) sekaligus Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali menyampaikan penyelenggaraan Lebaran Betawi di tingkat provinsi kali ini merupakan yang ke-14 kalinya.
Menurutnya, perayaan ini memiliki makna strategis di tengah dinamika perubahan Jakarta menuju kota global.