“Saya yakin masyarakat dunia, termasuk Kristen dan sebagian Yahudi seperti kelompok Yahudi Ortodoks non-Zionis, semakin kuat mendukung rakyat Palestina,” katanya. Ia menilai fatwa tersebut tidak serta-merta merusak harmoni antaragama, melainkan memperkuat solidaritas kemanusiaan.
Meski demikian, Muhammadiyah tidak berencana mengeluarkan fatwa tandingan. Menurut Syafiq, pernyataan sikap resmi dan aksi kemanusiaan yang telah dilakukan selama ini sudah cukup mewakili jihad ala Muhammadiyah. “Itu lebih kuat daripada sekadar fatwa verbal,” pungkasnya.
Dengan pendekatan ini, Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk mendukung Palestina melalui jalur dakwah, pendidikan, dan kemanusiaan, sekaligus menjaga nilai-nilai perdamaian dalam hubungan antarumat beragama. (ahmad)