“Dulu, kami hanya bergantung pada penjualan hasil tangkapan suami. Sekarang, kami bisa mengolahnya sendiri menjadi produk yang bernilai lebih tinggi,” ujar salah satu istri nelayan di Pandeglang Siti Sadiah. Setelah tsunami 2018 meluluhlantakkan pesisir Banten, banyak keluarga nelayan kehilangan mata pencaharian. Namun, para perempuan di komunitas ini tak tinggal diam. Melalui pelatihan usaha, para istri nelayan mampu berdaya mengolah hasil laut menjadi produk bernilai jual tinggi demi membangun kembali ekonomi keluarga dan masyarakat mereka.

Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto menyatakan, “Melalui program pemberdayaan ini, Telkom berupaya mendorong perubahan nyata dalam kehidupan para istri nelayan yang terdampak tsunami. Mereka tidak hanya mampu bangkit secara ekonomi, tetapi juga lebih mandiri dan berdaya dalam mengelola usaha berbasis hasil laut. Kegiatan ini tidak hanya menghidupkan kembali ekonomi lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka secara keseluruhan.”