“Sewaktu berobat itu, saya dilayani dengan baik. Tidak ada kesulitan seperti yang dibicarakan saat ini. Sebenarnya yang dibutuhkan adalah edukasi oleh peserta sendiri, dengan mencari tahu bagaimana proses dan alur layanan pada saat ingin mengakses layanan kesehatan, saya menjadi mudah dan paham harus seperti apa pada saat di fasilitas kesehatan. Banyak sekali konten edukasi yang tersebar di sosial media dan sangat membantu untuk menambah pengetahuan tentang Program JKN,” terang Tasya.
Tasya juga mengungkapkan bahwa selama proses menjalani pengobatan di Puskesmas, dia tidak pernah mengalami pelayanan yang buruk. Selalu dilayani dengan baik dan tanpa dibedakan dengan pasien lainnya.
Pengalaman ini membuat Tasya semakin bersyukur dan tenang dengan memiliki JKN. Di tengah kondisi darurat, JKN dapat memberikan kepastian akses pelayanan kesehatan yang cepat dan memadai. Dengan mengikuti alur yang telah ditetapkan, seluruh layanannya berjalan dengan nyaman dan lancar.
“Saat saya sakit vertigo, saya mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Petugas Faskesnya baik dan ramah. Dokternya juga melayani karena memang kita adalah pasiennya. Untuk mahasiswi seperti saya yang belum memiliki penghasilan dan uang saku terbatas sangat terbantu dengan adanya program ini. Saya berterima kasih kepada Pemerintah, BPJS Kesehatan serta tenaga kesehatan yang telah membantu saya dan keluarga, terutama dalam membantu untuk mengakses layanan kesehatan tanpa khawatir akan biaya. Layanan yang cepat dan dapat diakses kapan saja menjadi nilai plus di mata saya. Harapan saya BPJS Kesehatan terus ada dan dapat mengembangkan sistemnya agar masyarakat semakin mudah mengakses layanan kesehatan,” tutup Tasya. (Irma)