Situasi ini mengisyaratkan keputusan sulit yang harus diambil oleh The Fed, dan sejauh ini belum ada tindakan konkret yang diumumkan untuk meredam gejolak di pasar saham global.
Para investor menanti pidato Powell, berharap mendapatkan kepastian bahwa The Fed siap mengambil langkah-langkah dukungan seperti yang pernah dilakukan pada saat-saat tekanan pasar ekstrem sebelumnya.
Sementara itu, Trump melalui platform media sosialnya kembali menyerukan kepada The Fed untuk segera memangkas suku bunga, menyebutnya sebagai “waktu yang tepat.”
Namun, Powell tidak secara langsung menanggapi permintaan Trump tersebut. Sebaliknya, ia mengakui bahwa The Fed menghadapi tingkat ketidakpastian yang sama dengan yang dirasakan oleh para investor dan para eksekutif perusahaan.
Reaksi pasar terhadap pidato Powell pun cenderung negatif, dengan indeks acuan S&P 500 kembali mendekati level terendahnya dan mengalami kerugian besar untuk hari kedua berturut-turut.
“Karena itu, kami tetap berpandangan bahwa Fed akan menunggu hingga (kuartal keempat) untuk memangkas suku bunga karena percepatan inflasi dalam beberapa bulan mendatang membuat mereka ragu untuk menurunkan suku bunga guna mendukung ekonomi yang melambat,” ungkap Kepala Ekonom Nationwide Kathy Bostjancic.